Social Icons

Kamis, 01 Januari 2015

PENGALAMAN AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA DAN MASYARAKAT


Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Di tahun 2000, kira-kira 86,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 5,7% Protestan, 3% Katolik, 1,8% Hindu, dan 3,4% kepercayaan lainnya.
Pengalaman ini saya ambil dari kasus yang pertama akibat tidak terlembaganya agama adalah “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial dan kultur yang mapan jadi ambruk.Hal ini, pertama, disebabkan oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama dimana individu merasa aman dan responsive dengan kelompoknya menjadihilang. Kedua, karena hilangnya consensus atau tumbangnya persetujuanterhadap nilai-nilai dan norma yang bersumber dari agama yang telah memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.
Kasus yang kedua upacara-upacara yang bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin marak di mana-mana terutama di sejumlah desa-desa. Misalnya saja, demi pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan di daerah-daerah. Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya orang yang masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama monoteis bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih banyak sekali hal yang menghubungkan agama dengan kepercayaan-kepercayaan seperti itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.
Kasus ketiga sering terjadinya konflik di kalangan masyarakat indonesia karena permasalahan agama, terutama pada masalah penyimpangan agama di negara ini. Menurut saya ini dapat terjadi karena di negara kita terdapat beragam suku, bahasa, bahkan agama. Maka dari itu tidak jarang pula terdapat terdapat kepercayaan – kepercayaan lain di kalangan masyarakat ini. Contohnya di  tempat tinggal saya terdapat berbagai macam agama, seperti Islam dan Kristen. Karena perbedaan agama tersebut ada orang Kristen yang marah akibat ada seorang muslim yang dimana saat waktu sore hari memakai speaker untuk melaksanakan sholat ashar. Orang Kristen yang berada di antara lingkungan mushola merasa terganggu. Dari awal permasalahan itulah orang yang beragama Kristen tarsebut menegur orang islam yang mamakai speaker. Karna orang islam berfikiran bahwa yang dilakukannya adalah perbuatan yang benar maka terjadilah suatu konflik akibat perbedaan agama ini.
Dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan bahwa kita sebagai orang muslim harus menghargai orang yang bebeda agama dengan kita. Dan sebagai bangsa Indonesia harus menerima berbagai macam suku bangsa dan agama dari orang lain. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

playlist