IPTEK
DAN KEMISKINAN
1. Ilmu
Pengetahuan
“ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan dalam pengertian
sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang
masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Pengertian pengetahuan sebagai
istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori
(epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan
yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon
&
David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin.
Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan
antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan
diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman,
sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai
pengetahuan yang pasti.
2.
Teknologi
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat
sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan
manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological
society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya
sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi
atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang
dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat
perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut
Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang
distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.
Garis
kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1.
Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
Dll
2.
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3.
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5.
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan
menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
1.
Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2.
Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3.
Kemiskinan buatan.
Yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan,
buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah
kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur
ekonomi, politik, sosial maupun cultural. Selaindisebabkan oleh hal – hal
tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap “penenangan” atau “nrimo”, memandang
kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi
suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang
telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan
oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi
dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme,
dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar