Social Icons

Rabu, 28 Oktober 2015

METODE PENELITIAN

BAB I
METODE PENELITIAN

1.1              LATAR BELAKANG
Latar belakang masalah dalam Bab 1 umumnya terdiri dari keaslian atau originalitas penelitian dan perumusan masalah. Keaslian atau originalitas menyajikan penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah yang diajukan oleh peneliti dalam usulan penelitian. Alasan-alasan tersebut dapat berupa memiliki daya tarik, dianggap penting, atau memiliki urgensi untuk diteliti. Menurut Suryabrata (1995) masalah atau permasalahan terjadi jika ada gap atau kesenjangan antara das Solien  dan des Sein,  perbedaan antara yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara harapan dengan kenyataan, antara yang diperlukan dengan yang disediakan.
Selain itu keaslian atau originalitas penelitian dapat diungkap melalui penyajian beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Menurut Setiadi  dkk. (1998)  masalah  penelitian teryata merupakan bagian yang  paling sulit dalam membuat skripsi. Tanpa masalah yang jelas, maka mahasiswa tidak dapat memilih dan menulis teori yang tepat. Tanpa teori yang kuat, mahasiswa tidak dapat menentukan subjek penelitian yang tepat dan mengembangkan instrument penelitiannya. Kesalahan dalam pengambilan subjek dan ketidakakuratan dalam pembuatan alat ukur akan menjadi  penyebab kesalahan pula dalam penarikan kesimpulan. Oleh karena itu penemuan masalah adalah sesuatu yang amat penting karena dapat memberi dampak yang luas dalam tahap tahap penelitian selanjutnya. Betapapun sulitnya, tahap ini memang seharusnya dapat dilewati oleh mahasiswa psikologi dengan bantuan dosen pembimbing.
Setelah alasan-alasan disajikan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun perumusan masalah, yang dianggap penting karena merupakan penuntun bagi langkah langkah berikutnya (Suryabrata 1995). Masalah atau permasalahan harus dirumuskan   secara jelas, dengan cara membentuk hubungan dua variable atau lebih. Meski dapat disajikan dalam kalimat pemyataan, akan tetapi lazimnya masalah atau permasalahan disajikan dalam bentuk kalimat pertanyaan  (Sugiyanto1994 ). Senada dengan itu,  Suryabrata ( 1995) menyarankan tiga hal dalam merumuskan masalah, yaitu:
1.      dalam  bentuk  kalimat  tanya;
2.      padat  dan jelas;
3.     dapat  memberi   petunjuk   kemungkinan   pengumpulan   data  guna  menjawab pertanyaan   yang  terkandung   dalam  rumusan   tersebut.

1.2      TUJUAN PENELITIAN 

Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti. Sering dijumpai di beberapa tesis atau disertasi bahwa tujuan penelitian adalah sebagai salah satu syarat lulus pendidikan S1 maupun S2. Tujuan tersebut bukan merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar studinya yang disyaratkan untuk melakukan penelitian tersebut. 


BAB II
METODE PENELITIAN

Tinjauan Pustaka dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang pendapat pakar dan basil-basil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada umumnya bab ini berisi uraian-uraian konsep,  teori,  dan basil-basil penelitian yang sudah pernah dilakukan. Fungsi teori dalam penelitian adalah  menjawab  pertanyaan "bagaimana" dan "mengapa" dari  masalah yang akan dikaji.   Pada  bagian   ini  peneliti   dituntut   memberikan argumentasi   secara  ilmiah  untuk  menjawab  bagaimana dan mengapa. Selain itu fungsi teori juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan fenomena, memprediksi fenomena, dan memberikan panduan terhadap   fenomena.
Hal-hal yang disajikan dalam Tinjauan Pustaka selalu berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti, kerangka berpikir, dan hipotesis. Berikut akan  dibahas  ketiga  komponen tersebut.
Pertama yang berkaitan dengan variabel. Dalam mendeskripsikan tiap-tiap variabel perlu disajikan di dalamnya dirnensi-dimensi dan atau indikator-indikatomya secara komprehensif, yang pada dasarya dari dimensi-dimensi atau indikator-indikator tersebut merupakan dasar bagi penyusunan instrumen atau alat ukur.
Kedua yang berkaitan dengan kerangka berpikir dan hipotesis. Apabila di dalam variabel-variabel telah disajikan, maka kerangka berpikir berfungsi untuk mengkaji dan menganalisis hubungan-hubungan yang terjadi dari variabel-variabel yang akan dikaji. Pada kerangka berpikir  tersebut hubungan-hubungan antar variabel dapat dikembangkan lagi pada hubungan dimensi-dimensi atau indicator-indikator dari variabel-variabel yang akan dikaji. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut,  maka hipotesis  dapat ditegakkan.  Misalnya, jika kita akan meneliti "Perbedaan Stres Kerja Karyawan Berdasarkan Desain Lingkungan Kerja Di Universitas Gunadarma", maka yang akan disajikan dalam Tinjauan Pustaka berdasarkan variabelnya antara lain adalah : Desain Lingkungan Kerja, Stres Kerja, serta Hubungan Antara Stres Kerja dengan Desain Lingkungan Kerja merupakan kerangka berpikirnya. Adapun pada masing-masing variabel tersebut, dimensi-dimensi dan indikator indikatornya dapat dilihat pada sub variabel.
Ketiga tentang hipotesis. Hipotesis merupakan penjelasan yang bersifat sementara untuk tingkah laku, kejadian, atau peristiwa yang sudah atau akan terjadi.   Menurut Sutrisno Hadi (1994) terdapat dua kategori besar penelitian yang memiliki implokasi terhadap hipotesis, yaitu: penelitian komparatif dan penelitian korelatif. Penelitian komparatif memiliki sasaran utama membandingkan dua kelompok atau lebih atau membandingkan dua peristiwa atau lebih dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kelompok-kelompok atau peristiwa-peristiwa yang dibandingkan. Hipotesis dari penelitian korelatif merniliki sasaran utama untuk mengkaji ada-tidaknya korelasi antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya atau korelasi antara suatu keadaan dengan keadaan lainnya, atau korelasi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Hipotesis dari penelitian korelatif tersebut termasuk dalam kategori hipotesis korelasi.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.      METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (Hasan, 2002: 21). Pengertian lain dari metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, seperti wawancara, observasi, tes maupun dokumentasi (Arikunto, 2002: 136). sedangkan menurut Subagyo (2006: 2) metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ialah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bodgan dan Taylor dalam Barowi dan Suwandi, 2009: 21), sedangkan tujuan dari penelitian kualitatif menurut Sulistyo-Basuki (2010: 78) ialah bertujuan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang diteliti yang kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka-angka. Sedangkan menurut Prastowo (2012: 45) penelitian kualitatif menekankan pada analisis induktif, bukan analisis deduktif. Data yang dikumpulkan bukan dimaksudkan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian dimulai, tetapi abstraksi disusun sebagai kekhususan yang telah terkumpul dan dikelompokkan bersama lewat proses pengumpulan data yang dilaksanakan secara teliti. Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis melalui perhitungan angka-angka. Metode penelitian kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan persepsi pemustaka tentang kinerja pustakawan di Perpustakaan Umum Sragen Tahun 2012.

3.2.      POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian (Sudjarwo dan Basrowi, 2009: 255). Populasi dalam penelitian ini ialah pengunjung Kantor Perpustakaan Daerah Sragen, baik yang menjadi anggota maupun bukan anggota perpustakaan.
2. Informan
            Informan adalah orang dalam latar penelitian. Fungsinya sebagai orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Pemanfaatan informan bagi penelitian ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang benar-benar terjangkau (Basrowi dan Suwandi, 2008: 86). Pengertian lain dari informan ialah sebagai pemberi umpan balik terhadap data penelitian dalam rangka cross check data (Bungin, 2011: 133). Sedangkan menurut Arikunto (2002: 122) ialah orang yang memberikan informasi. Pemilihan informan dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan teori yang dikaji dalam penelitian ini, serta telah berinteraksi secara langsung dengan pustakawan yang bertugas pada bagian sirkulasi. Adapun pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan ialah:
- Bersedia menjadi informan.
- Merupakan pemustaka aktif yang memanfaatkan layanan sirkulasi dan telah berinteraksi   langsung dengan pustakawan yang bertugas pada bagian sirkulasi perpustakaan.
- Peneliti mempunyai kewenangan dalam menentukan siapa saja yang menjadi informan, bisa saja peneliti membuang informan yang dianggap tidak layak.
Pertimbangan yang pertama harus terpenuhi karena jika informan tidak bersedia menjadi informan maka penelitian tidak bisa diteruskan. Kemudian informan merupakan pemustaka aktif dan telah berinteraksi langsung dengan pustakawan yang bertugas pada bagian sirkulasi perpustakaan, sehingga informan memiliki penilaian yang lebih tepat. Cara pengambilan informan dalam penelitian ini ialah dengan teknik purposive sampling (pengambilan sampel dengan tujuan). Purposive sampling menurut Sugiyono (2009: 85) adalah teknik penentuan sampel dengan petimbangan tertentu. Pada penelitian ini, informan yang peneliti ambil ialah delapan informan yang terdiri dari kelompok pemustaka berstatus pelajar SMA, mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil dan karyawan.

3.3.      JENIS DAN SUMBER DATA
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan ialah:
1.        Data Primer
Menurut Hasan (2002: 82) data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain;
- Catatan hasil wawancara.
- Hasil observasi lapangan.
- Data-data mengenai informan.
2.    Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2002: 58). Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya.

3.4.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian, karena pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Sehingga dalam pemilihan teknik pengumpulan data harus cermat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.        Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam (Hasan, 2002: 85). Sedangkan maksud dari wawancara menurut Lincon dan Guba (1985) dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 127) ialah mengonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, dan kepedulian, merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi dari orang lain. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui persepsi pemustaka tentang kinerja pustakawan.
2.        Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek kajian. Menurut Hasan (2002: 86) Observasi ialah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi yang di maksud dalam teknik pengumpulan data ini ialah observasi pra-penelitian, saat penelitian dan pasca-penelitian yang digunakan sebagai metode pembantu, dengan tujuan untuk mengamati bagaimana kinerja pustakawan pada layanan sirkulasi.
3.        Studi Pustaka
Menurut Martono (2011: 97) studi pustaka dilakukan untuk memperkaya pengetahuan mengenai berbagai konsep yang akan digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam proses penelitian. Peneliti juga menggunakan studi pustaka dalam teknik pengumpulan data. Studi pustaka dalam teknik pengumpulan data ini merupakan jenis data sekunder yang digunakan untuk membantu proses penelitian, yaitu dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam artikel surat kabar, buku-buku, maupun karya ilmiah pada penelitian sebelumnya. Tujuan dari studi pustaka ini adalah untuk mencari fakta dan mengetahui konsep metode yang digunakan.

3.5.            TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono (2009: 244) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Sedangkan menurut Hasan (2002: 98) analisis kualitatif ialah analisis yang tidak menggunakan model matematika, model statistik dan model-model tertentu lainnya. Proses analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan model Miles dan Huberman dalam Prastowo (2012: 242) yaitu melalui proses reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan serta triangulasi. Adapun penjabaran analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
1.      Data Reduction (Reduksi data)
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data awal yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung secara terus-menerus selama penelitian kualitatif berlangsung. Selama proses reduksi data berlangsung, tahapan selanjutnya ialah:
a.       Mengkategorikan data (Coding) ialah upaya memilah-milah setiap satuan data ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan (Moleong, 2011: 288).
b.      Interpretasi data ialah pencarian pengertian yang lebih luas tentang data yang telah dianalisis atau dengan kata lain, interpretasi merupakan penjelasan yang terinci tentang arti yang sebenarnya dari data penelitian (Hasan, 2002: 137).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemilihan data yang diperoleh pada saat penelitian mengenai persepsi pemustaka tentang pustakawan, kemudian data tersebut diklasifikasikan dan dipilih secara sederhana.

2.      Data Display (Penyajian data)
Pada tahap ini, peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lazim digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk teks naratif. Maksud dari teks naratif ialah peneliti mendeskripsikan informasi yang telah diklasifikasikan sebelumnya mengenai persepsi pemustaka tentang kinerja pustakawan yang kemudian dibentuk simpulan dan selanjutnya simpulan tersebut disajikan dalam bentuk teks naratif.

3.      Conclusion/Verying (Penarikan simpulan)
Peneliti berusaha menarik simpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena dan proporsi. Pada tahap ini, penulis menarik simpulan dari data yang telah disimpulkan sebelumnya, kemudian mencocokkan catatan dan pengamatan yang dilakukan penulis pada saat penelitian.

4.      Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh.
Terdapat tiga macam teknik triangulasi antara lain:
a. Triangulasi dengan sumber yaitu teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini, agar sesuai dengan tujuan penelitian mengenai persepsi pemustaka tentang kinerja pustakawan, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke pemustaka sebagai objek penelitian yang terdiri dari pemustaka berstatus pelajar, mahasiswa, karyawan maupun PNS. Data yang telah diperoleh dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari data tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan dan selanjutnya dimintakan kesepakatan dari sumber data yang diperoleh.
b. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik ialah teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dengan wawancara, kemudian dicek dengan observasi, dokumentasi.
c. Triangulasi Waktu Triangulasi waktu merupakan teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengecekan melalui wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada waktu pagi dan siang hari. Dengan begitu maka dapat diketahui apakah nara sumber memberikan data yang sama atau tidak.

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1       RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir data yang selanjutnya disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan, baik struktur masalah penelitian maupun rencana penyelidikan yang akan dipakai untuk memperoleh bukti empiris mengenai hubungan-hubungan dalam masalah. Studi ini menggunakan penelitian penjelasan (explanatory research) yakni kausalitas menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali, 2004). Jenis penelitian ini dipilih mengingat tujuan yang hendak dicapai mencakup usaha-usaha untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh yang terjadi antar kuisioner sebagai alat pengumpul data primer
4.2       DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang dianalisis berikut ini dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel
4.3       POPULASI DAN RESPONDEN PENELITIAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi juga berarti kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu riset (Sumarsono, 2005).
4.4       METODE PENGUMPULAN DATA DALAM SUATU PENELITIAN
            Pengumpulan data perlu dilakukan secara berhatihati, sistematis dan cermat, sehingga data yang dikumpulkan relevan dengan masalah penelitian yang akan dicari jawabannya sebagai upaya menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk itu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap responden penelitian. 2) Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis secara terstruktur kepada responden penelitian berkaitan dengan tanggapannya terhadap berbagai variabel yang diteliti dalam penelitian ini. 3) Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara mendalam kepada responden penelitian untuk memperoleh data yang lebih akurat dan lengkap karena menyangkut penjelasan lebih lanjut dari kuisioner yang telah dibagikan tersebut.
4.5       PENGUKURAN VARIABEL DALAM PENGUKURAN DATA
Yang telah terkumpul kemudian dilakukan skala pengukuran dan pemberian skor. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi skala Likert,
4.6       TRANSFORMASI DATA ORDINAL MENJADI DATA INTERVAL
Untuk mengubah data ordinal menjadi data interval digunakan Metode Suksesif Interval (MSI). Apabila suatu pernyataan atau pertanyaan diajukan dengan menggunakan skala Likert, maka akan diperoleh data ordinal, di mana tidak menunjukkan perbandingan suatu jawaban secara nyata. Dengan data interval, perbandingan antar jawaban yang sebenarnya akan terlihat sehingga selanjutnya dapat diolah untuk memperoleh suatu nilai jawaban responden. Langkah-langkah di dalam mengubah data ordinal menjadi data interval (Riduwan, 2007)
4.7       UJI VALIDASI DAN REALIBILITAS
Instrumen Penelitian Dalam suatu penelitian data mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan 61 berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan bermutu atau tidaknya data tersebut. Hal ini tergantung instrumen yang digunakan, yakni memenuhi asas validitas dan reliabilitas.

BAB V
METODE PENELITIAN

5.1       KESIMPULAN DAN SARAN
            Kesimpulan dan saran berisi ringkasan dari hasil dan pembahasan, penegasan mengenai kaitan hasil penelitian dengan masalah dan tujuan penelitian, dan implikasi yang ditimbulkan oleh hasil penelitian. Oleh karena itu, untuk merumuskan kesimpulan, perlu terlebih dahulu kembali melihat ke belakang untuk kemudian melihat ke depan. Untuk merumuskan kesimpulan dan saran, memulai dengan kalimat yang merujuk pada masalah dan tujuan utama penelitian dan kemudian susun ringkasan hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah dan tujuan utama penelitian. Kemudian buat pernyataan untuk menunjukkan bahwa telah mencapai hasil sebagaimana yang ingin dicapai melalui rumusan tujuan penelitian. Untuk merumuskan saran, periksa kembali implikasi yang telah dibahas pada bagian hasil dan pembahasan. Hindari menyajikan saran yang seakan-akan jatuh dari langit tanpa pernah disinggung, apalagi dibahas, sebelumnya.
            Kesimpulan dan saran dapat disajikan dengan cara berbeda-beda, tetapi dalam hal merumuskan kesimpulan dan saran sebagai bagian dari penyusunan skripsi, perlu mematuhi cara yang diatur melalui panduan. Cara yang lazim ditempuh pada penelitian bidang ilmu-ilmu alam adalah menyajikan kesimpulan dan saran sebagai bagian yang terpisah, masing-masing kemudian disajikan sebagai butir-butir berurutan. Pada bisang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, cara yang lazim dilakukan adalah merumuskan kesimpulan dan saran sebagai satu kesatuan uraian yang terdiri atas satu atau lebih alinea. Cara manapun yang digunakan, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa kesimpulan dan saran merupakan jawaban terhadap tujuan penelitian dan implikasi yang ditimbulkannya.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

playlist