Social Icons

Kamis, 01 Januari 2015

PENGALAMAN AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA DAN MASYARAKAT


Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Di tahun 2000, kira-kira 86,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 5,7% Protestan, 3% Katolik, 1,8% Hindu, dan 3,4% kepercayaan lainnya.
Pengalaman ini saya ambil dari kasus yang pertama akibat tidak terlembaganya agama adalah “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial dan kultur yang mapan jadi ambruk.Hal ini, pertama, disebabkan oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama dimana individu merasa aman dan responsive dengan kelompoknya menjadihilang. Kedua, karena hilangnya consensus atau tumbangnya persetujuanterhadap nilai-nilai dan norma yang bersumber dari agama yang telah memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.
Kasus yang kedua upacara-upacara yang bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin marak di mana-mana terutama di sejumlah desa-desa. Misalnya saja, demi pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan di daerah-daerah. Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya orang yang masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama monoteis bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih banyak sekali hal yang menghubungkan agama dengan kepercayaan-kepercayaan seperti itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.
Kasus ketiga sering terjadinya konflik di kalangan masyarakat indonesia karena permasalahan agama, terutama pada masalah penyimpangan agama di negara ini. Menurut saya ini dapat terjadi karena di negara kita terdapat beragam suku, bahasa, bahkan agama. Maka dari itu tidak jarang pula terdapat terdapat kepercayaan – kepercayaan lain di kalangan masyarakat ini. Contohnya di  tempat tinggal saya terdapat berbagai macam agama, seperti Islam dan Kristen. Karena perbedaan agama tersebut ada orang Kristen yang marah akibat ada seorang muslim yang dimana saat waktu sore hari memakai speaker untuk melaksanakan sholat ashar. Orang Kristen yang berada di antara lingkungan mushola merasa terganggu. Dari awal permasalahan itulah orang yang beragama Kristen tarsebut menegur orang islam yang mamakai speaker. Karna orang islam berfikiran bahwa yang dilakukannya adalah perbuatan yang benar maka terjadilah suatu konflik akibat perbedaan agama ini.
Dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan bahwa kita sebagai orang muslim harus menghargai orang yang bebeda agama dengan kita. Dan sebagai bangsa Indonesia harus menerima berbagai macam suku bangsa dan agama dari orang lain. 





readmore...

PENGALAMAN IPTEK DAN KEMISKINAN

IPTEK DAN KEMISKINAN

Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.
Berikut adalah pengalaman pribadi yang pernah saya alami disaat saya masih bersekolah tepatnya duduk dibangku kelas 10. Pengalaman saya ni sederhana tapi bagi saya ini adalah pertemuan dan kisah yang sangat berharga dan istimewa, yaitu tentang pertemuan saya dengan orang-orang yang benar-benar tidak mampu. Dan pertemuan ini menjadikan pelajaran bat saya yaitu pertama, tentang sesuatu yang sesungguhnya amat kecil dan sederhana tetapi ternyata bernilai tinggi. Kedua, usaha yang gigih, sabar, dan pantang menyerah ternyata membawa keberhasilan.
Peristiwa itu sudah berlalu empat tahun yang lalu. Waktu itu saya salah satu anggota osis dan diposisis itu saya memeang jabatan menjadi wakil ketua osis. Setiap hari rabu dan sabtu selalu menjadi kebiasaan saya pulang sore, karena untuk mengumpul untuk rapat osis. Dan waktu itu saya dan anggota osis sedang melaksanakan rapat, kita sedang membicarakan untuk membantu memberikan bantuan untuk orang yang kurang dan bahkan tidak mampu. Dan setelah itu saya dan anggota yang lainnya menyetujui rapat itu. Dan esoknya saya beserta anggota meminta dana setiap pekelas. Setelah dana terkumpul, saya beserta anggota osis yang lainnya berkumpul dan merapatkan kembali untuk masalah apa saja yan ingin kita berikan dalam bakti sosial ini. Dan pada akhirnya kami semua bertujuan untuk membelikan sembako dari dana tersebut untuk orang-orang yang benar-benar kurang mampu dan tidak mampu. Sepulang sekolah kami berkumpul lagi, untuk mensurvey tempat mana sajaka yang perlu kita berikan bantuan, beberapa jam kami sudah mendapatkan tempat mana sajakah yang perlu mendapat bantuan. Esok hari kami bekumpul lagi dan ketua osis dan saya sebagai wakil ketua osis langsung memberikan tugas kepada masing-masing anggota untuk membelikan sembako, yang isi sembako tersebut ada gula, teh, mie instan, beras, kecap, minyak goreng dan roti. Setelah semuanya sudah terkumpul, kami langsung mengadakan rapat untuk masalah kapan sembako ini akan dibagikan. Kami berbincang-bincang dan saling memberikan solusi untuk memilih waktu yang tepat. Dan akhirnya kami sudah menemukan waktu yang tepat, yaitu hari kamis disaat tanggal merah. Dihari itu kami semua berkumpul disekolah dan setiap dua orang diberikan tugas untuk memberikan sembako diberbagai tempat yang sudah kita survey sebelumnya. Kamipun langsung bergerak cepat untuk memberikan bantuan tersebut. Sesampainya ditempat yang telah kita survey, saya tidak tega melihat orang-orang yang berada ditempat itu, rumah gubuk yang sudah pada rusak, serta dialaskan hanya memakai kerdus-kerdus bekas. Disaat saya memberikan sembako kepada salah seorang nenek ia langsung mengucapkan terimakasih kepada saya dan saya mendengarkan cerita dan keluh kesah nenek tersebut yang tinggal dirumah gubuk itu, saya terharu dan tidak kuat untuk menahan tangis.

Didalam pengalaman saya ini, ternyata saya masih beruntung diberi kehidupan yang serba cukup bahkan lebih, setiap hari masih diberi mkan, minum, dan uang dari kedua orangtua saya. Dan dari pengalaman inipula saya tahu menolong orang tidak harus menunggu dalam jumlah banyak. Memulai dari yang kecil dan sederhana, kiranya segera bermanfaat. Wallahu a’lam.
readmore...

PENGALAMAN PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT



PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT



Pertentangan Sosial adalah suatu kegiatan  yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman.
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Pengalaman saya dalam masalah pertentangan sosial  yang pernah saya lihat yaitu seperti  tawuran, tawuran yang sering terjadi biasanya didasari oleh keinginan berkuasa atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang.

Kalau pengalaman saya dalam masalah integrasi sosial yang pernah saya lihat yaitu  Perbedaan pendapat dan keyakinan dapat menjadi penyebab timbulnya kasus dalam integrasi sosial. Akhir-akhir ini banyak terjadi perselisihan antar umat beragama. Banyak terjadi kasus bom yang melanda di Indonesia pada saat ini. Sebagai contoh kasus bom di Solo, Jawa Tengah. Kasus tersebut langsung membuat kaget seluruh masyarakat Indonesia. Kejadian yang membuat kaget seluruh Indonesia tersebut sudah membuat persaudaraan antar umat beragama berjalan agak kurang baik. Kejadian seperti inilah yang seharusnya di tindak tegas oleh pemerintah. Keamanan harus lebih ditingkatkan karena akan membuat persaudaraan antar umat beragama semakin renggang. Selain itu, dari masing-masing individu juga seharusnya memiliki solidaritas tinggi dan tenggang rasa antar masyarakat, sehingga kasus yang seperti ini seharusnya dapat dihindarkan.


Perbedaan suku, ras, dan budaya dapat menjadi penyebab timbulnya kasus dalam integrasi nasional. Sebagai contoh di Jayapura, perang antar kelompok kembali terjadi. Dua kelompok,  yang dikenal dengan nama  kelompok atas  (pegunungan) dan kelompok bawah (pantai), terlibat pertikaian hanya karena honai milik kelompok bawah dibakar oleh kelompok atas. Dari data yang didapat, korban terkena panah kebanyakan dari kelompok bawah, sekitar 21 orang.
readmore...

PENGALAMAN MASYARAKAT DAN KOTA

MASYARAKAT DAN KOTA

Pengalaman pribadi yang tidak pernah saya lupakan selamanya, setidaknya hingga saat ini. Pengalaman itu sederhana, tentang pertemuan saya dengan orang yang benar-benar miskin. Namun dari pertemuan itu, saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Yaitu, pertama tentang sesuatu yang sesungguhnya amat kecil dan sederhana tetapi ternyata bernilai tinggi. Kedua, usaha yang gigih, sabar, dan pantang menyerah ternyata membawa keberhasilan. Pada suatu hari, sekembali dari rumah menuju ke kota kawedanan, dengan berjalan kaki, terjadi hujan deras. Untuk berteduh, saya singgah di sebuah rumah baru, tidak jauh dari jalan. Saya dipersilahkan masuk oleh pemiliknya, agar tidak kedinginan. Rupanya, penghuninya adalah suami isteri yang baru saja menempati rumah, yang saya ingat rumah itu sekalipun baru, sangat sederhana, terbuat dari bahan kayu dan gedek (anyaman bambu). Karena hujan cukup lama tidak berhenti, saya ditawari oleh pemilik rumah untuk menginap di rumah itu. Saya setuju, apalagi waktu sudah terlalu sore, dan perjalanan menuju kota kawedanan harus melewati hutan, saya tidak berani. Saya mengikuti saran pemilik rumah baru tersebut. Sebelum tidur, dan waktu itu hujan masih belum sepenuhnya reda, pemilik rumah bercerita atas penderitaannya. Dia mengatakan bahwa hari itu, ia tidak bisa memberi apa-apa, misalnya makan malam, karena memang tidak memilikinya. Mendengar cerita itu saya yang pada saat itu masih duduk di SMP, sangat terharu, ikut merasakan betapa susahnya orang yang tidak memiliki apa-apa. Biasanya, setiap minggu sore sekembali dari rumah ke kota, saya diberi sangu yang jumlahnya tidak banyak. Tapi berbeda dengan biasanya, saat itu memang agak berlebih, karena harus membayar SPP. Tanpa berpikir panjang, uang pemberian ayah, seluruhnya saya berikan kepada keluarga tersebut. Awalnya, mereka enggan menerimanya, tetapi saya memaksa, akhirnya diterima. Saya berani memberikan uang itu, dengan pertimbangan, sekalipun tidak membawa uang, kebutuhan saya dua minggu berikutnya masih tercukupi. Kewajiban pembayaran SPP masih bisa ditunda. Pagi setelah subuh, saya berpamitan berangkat ke kota tujuan dengan berjalan kaki.

Pemilik rumah rupanya tidak tega, saya diantar. Sesampai di ujung hutan, dan mata hari pun sudah mulai bersinar, saya mempersilahkan orang tersebut kembali. Saya sudah berani berjalan sendirian. Atas permintaan saya itu, pemilik rumah yang ngantar itu kembali, dan saya meneruskan perjalanan sendirian hingga nyampai di sekolah. Suasana yang sangat mengharukan, dua minggu berikutnya, tatkala saya melewati lagi rumah yang saya ceritakan itu, pemiliknya sudah menghadang saya. Segera ia mengajak saya singgah, katanya ada sesuatu yang akan disampaikan. Segera dia menceritakan tentang uang yang dua minggu lalu saya berikan. Ia bercerita bahwa uang tersebut oleh isterinya dibelikan ketela pohon, kelapa, dan gula, lalu dimasak sebisanya dijadikan kue. Kue itu kemudian dijual ke pasar dan ternyata laku. Hanya dalam waktu dua minggu, modal itu sudah kembali dan bahkan ia juga bisa hidup dari jualan itu. Ia ingin mengembalikan pinjamannya. Sesungguhnya, saya tidak berharap uang itu dikembalikan. Sejak awal saya sudah serahkan dengan ikhlas. Saya menyaksikan, ia dan isterinya, sangat gembira, haru, dan berkali-kali menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan saya. Saya tidak tahu lagi, orang tersebut sekarang apa masih ada, saya sudah lama tidak ketemu. Tetapi sekitar lima belas tahun yang lalu, tatkala sempat ketemu, ia masih ingat peristiwa itu. Keluarga itu sudah tidak miskin lagi, dan ia selalu mengakui bahwa modal awal kehidupannya dari sangu yang saya berikan. Setiap bertemu selalu menunjukkan rasa haru dan terima kasih yang amat mendalam, atas modal yang saya berikan tersebut. 
readmore...

PENGALAMAN PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

Pelapisan sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Kesamaan derajat adalah segala sesuatu yang berhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat dan umumnya timbal balik, maka dari itu setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan  satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama  sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Disini saya akan membahas lebih dekat dan ini adalah salahsatu contoh yang pernah saya temu bahkan semua orang mengetahuinya  contoh di negeri kita ini, di indonesia kita ini secara tidak langsung terjadi pelapisan sosial antara kalangan atas dan kalangan bawah, kalangan atasnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan di pemerintah dan kalangan bawahnya adalah rakyat, kita dapat melihat bahwa pembedaan kelas ini begitu mencolok, contohnya saja dalam penegakan hukum, kesannya di negeri ini pemerintah lebih condong melindungi mereka yang duduk di kursi pemerintahan di banding melindungi keadilan rakyat. Menurut kenyataan yang terjadi para pejabat negera yang mencuri kesejahteraan rakyat dengan kata lain melakukan Korupsi sangat sulit ditangkap dan di jerat hukum ketimbang rakyat biasa yang melakukan kejahatan misalkan pencurian kecil-kecilan, sekalipun misalkan pejabat negara di tangkap maka yang mereka huni bukan penjara-penjara biasa, akan tetapi penjara bak hotel berbintang.
Dari kasus di atas terlihat sangat mencolok pelapisan sosial antara kelas-kelas atas dan kelas-kelas rendah, dapat terlihat kelas-kelas atas mempunyai wewenang lebih dan kekuasaan lebih ketimbang kelas rendah, dan kesanya semuanya bisa di beli dengan uang termasuk keadilan dapat di beli dengan uang.


readmore...

PENGALAMAN WARGANEGARA DAN NEGARA

WARGANEGARA DAN NEGARA

Warga negara adalah rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara warga negara dan negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara dan sebaliknya warga negara juga mempunyai hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
            Menjadi warga negara yang baik adalah mimpi dan harapan setiap penduduk di Indonesia. Warga negara yang baik adalah warga negara yang tertib, patuh dan disiplin dalam menjalani tatanan pengelolaan negara. Juga warga yang tidak terlalu banyak menimbulkan masalah bagi kehidupan di sekitarnya. Namun, untuk menjadi seorang warga negara yang baik ternyata tidak semudah sebagaimana yang diharapkan sebelumnya.
Menjadi warga negara yang baik itu tidak berbeda dengan menjadi anak yang baik. Tidak perlu meniru sikap orang lain sebagai warga negara, cukup mengikuti aturan yang ada di negara itu sudah dibilang menjadi warga negara yang baik dan taat aturan.
Untuk menjadi warga negara yang baik, tentunya kita perlu menjadi orang yang baik pastinya, nah untuk belajar menjadi orang yang baik kita perlu mematuhi peraturan sakral dan wajib dari awal, apakah itu? mematuhi aturan orang tua, banyak orang diluar sana yang menyepelekan hal ini dan akibatnya akan berdampak juga pada lingkungan luarnya. jika mematuhi pastinya kita akan belajar banyak hal dari orang tua, etika, larangan, yang mana baik dan tidak, itu akan di ajarkan oleh orang tua jika kita mematuhinya. Sebagai warga negara kita perlu tahu tentang budaya kita. tidak perlu untuk mengikuti semua adat budaya yang ada pada negara, hanya saja kita perlu mengetahui tentang budaya kita, sejarah budaya kita, dan yang terpenting harus mengetahui budaya yang ada di daerah kita. Setiap negara punya ciri khas berpakaian masing-masing, nah begitu juga negara kita indonesia cobalah untuk menggunakan pakaian nasional negara pada hari nasional tertentu dan pada hari kerja. itu adalah salah satu cara menjadi warga negara yang baik.
Yang terpenting dari suatu negara adalah sejarah tenang negara, apakah kita warga negara yang baik jika hal tentang negara kita saja tidak tau? ya pastinya kita perlu tau itu, dan itu wajib karena jika suatu saat negara kita kedatangan warga negara asing kita tidak perlu lagi menyuruh orang lain untuk menjelaskannya.
Untuk menjadi warga negara yang baik, kita perlu menjadi teman yang baik. Teman-teman yang baik membuat kita orang yang baik. Mereka menghentikan kita dari melakukan hal-hal buruk. pastinya orang lain akan meniru hal baik itu dan menjadi pemahamannya dan contoh yang baik bagi orang lain.

Bahasa indonesia, seperti yang saya pakai saat ini adalah bahasa negara, dimana bahasa di pakai untuk berkomunikasi kepada sesama warga negara, sebagai warga negara yang baik kita perlu fasih berbahasa negara kita sendiri, lebih memperioritaskan bahasa negara dibanding negara lain, itu adalah salah satu bentu warga negara yang baik. Oleh karena itu, kita akan menjadi anak yang baik di rumah dan mematuhi orang tua, mengetahui tentang budaya yang ada, menjadi seorang teman yang berharga - orang baik secara umum dan menjadi warga negara Indonesia yang baik.
readmore...

PENGALAMAN PEMUDA DAN SOSIALISASI

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Pemuda adalah Sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dan sebagainya. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Disini saya akan memberikan contoh tentang pemuda dan sosialisasi berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam berorganisasi sewaktu saya duduk di sekolah menengah kejuruan (SMK). Saya mengikuti organisasi osis. Osis adalah organisasi yang bergerak di bidang intra sekolah yang menjadi inti dari seluruh organisasi yang ada. Pertama kali lulus dalam seleksi masuk osis saya tidak langsung menjadi anggota osis yang baru tetapi hanya menjadi calon anggota osis. Beberapa hari setelah lulus seleksi, baru saya mengikuti pelantikan osis yang telah dibuat berdasarkan persetujuan dari pembina osis. Sebelum dilantik menjadi anggota osis yang baru, saya diberikan pelatihan dasar kepemimpinan saya diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara memimpin diri sendiri dan memimpin orang lain, semangat menjadi pemuda penerus bangsa, dan kreatif dalam segala bidang. Sesudah latihan dasar kepemimpinan itu baru saya dilantik menjadi anggota osis yang baru.
 Waktu saya berada di osis saya mendapatkan banyak pengetahuan yang belum pernah saya tau sebelumnya. Misalnya saja, jika ingin mengadakan suatu event atau acara, saya selaku osis harus membuat proposal semenarik mungkin dan harus mengunjungi perusahaan-perusahaan, baik di bidang pendidikan sampai bidang produsen makanan/minuman untuk menunjukan proposal yang telah saya buat agar dari perusahaan-perusahaan itu memberikan sponsor berupa dana untuk menambah dana yang sudah diberikan dari sekolah agar kegiatan acara dapat berlangsung lebih baik dan menarik. Disamping itu, tidak sedikit perusahaan yang memberikan tambahan berupa makanan/minuman untuk dibagikan kepada semua murid yang datang pada event tersebut yang sekaligus untuk menjadi bahan promosi dari perusahaan tersebut.

Pada saat saya kelas 2 SMK saya dilantik menjadi wakil ketua osis. Tugas saya di dalam osis semakin berat berbeda dibandingkan sewaktu saya hanya menjadi anggota osis. Pada saat itu tugas terberat saya adalah ketika mengunjungi korban banjir secara langsung untuk memberikan bantuan berupa dana, pakaian dan makanan. Keadaan disana yang membuat saya sulit untuk mengunjungi mereka karena banjir yang teralalu tinggi. Tapi dengan semangat dan bantuan dari para warga disana, saya dan anggota osis lainnya berhasil sampai ke tempat pengungsian korban banjir disana. Jadi, jadilah pemuda yang aktif dan giat bersosialisasi dengan lingkungan luar, selain mendapatkan banyak pengalaman berharga juga pasti bangga ketika bisa membantu sesama yang sedang kesusahan. Janganlah menjadi pemuda yang hanya bergerak jika ada perintah dan diam jika tidak ada perintah.
readmore...

PENGALAMAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


Sebelumnya perkenalkan nama saya Ardi Nur Alamsyah. Ini kali ke 3 saya dalam mengerjakan tugas ISD (Ilmu Sosial Dasar) sebelumnya saya telah membuat cerita yang bertemakan penduduk,masyarakat dan kebudayaan. Dan sekarang  saya ingin membuat cerita dengan tema yang berbeda yaitu Individu,Keluarga dan Masyarakat.

Disini saya akan bercerita tentang permasalahan antara hubungan Keluarga yang berkaitan di Masyarakat.

Cerita ini saya ambil bukan dari pengalaman saya sendiri namun mungkin permasalahan-permasalahan yang sering kita temui.

Ada sebuah keluarga yang bisa dibilang kurang harmonis, ibu dan salah seorang anaknya yang selalu bertengkar. Ibu tersebut mempunyai lima anak dengan empat anak perempuan dan dua anak laki-laki. Sebut saja anak yang sering yang bertengkar dengan ibu-nya yaitu mawar. Mawar adalah anak yang kelima dari enam saudara. Dia masih sekolah, dan tepatnya sekarang sekolah duduk dibangku kelas 12. Dia yang selalu bertengkar dengan ibunya karena dia merasa kurang dapat peradilan diantara saudara-saudaranya yang lain. Dia selalu dimarahi sama ibunya karena malas untuk membantu pekerjaan ibunya dirumah, dia selal membatah dan membalikan semua perkataan ibunya sehingga menghasilkan keributan didalam rumah. Hal yang membuat mawar malas yaitu dia terlalu dikekang oleh orangtuanya dia tidak boleh main keluar rumah kecuali kalau disampar oleh temannya yang perempuan. Kalau pulang sekolah dia harus pulang tepat waktu, jika pulangnya telat dia akan dimarahi oleh ibunya dan disangka main dahulu setelah itu baru pulang. Ketika dia sedang main bersama teman-temannya dia ditelfon ibunya disuruh pulang. Namun dia tetap main dengan teman-temannya dan menghiraukan omongan ibunya. Ketika dia pulang setelah main, dia langsung dimarahi oleh ibunya. Dan dia merasa tidak kuat atas omelan atau ocehan ibunya, dia melawan perkataan ibunya. Semenjak dia dimarahi oleh ibunya karena dia merasa tidak diperadilkan seperti saudaranya yang lain. Dan ujung-ujungnya masalah “Broken Home” ini banyak disalahgunakan dengan pergaulan bebas yang tentu tidak baik untuk ditiru. Namun mereka bisa berbuat apa dengan fikiran mereka yang belum terlalu dewasa untuk menyikapi masalah tersebut, mereka hanya memikirkan kesenangan untuk menghilangkan kejenuhan yang mereka alami di rumahnya. Padahal dia selalu diberi nasihat oleh teman-temannya jangan pernah melawan ibunya, dan dia juga diberi saran agar selalu pulang terlebih dahulu sebelum main dan berpamitan. Namun dia tetap saja berperilaku seperti itu, yaitu melawan perkataan ibunya. Tetangga-tetangga sering sekali melerai kejadian itu, namun karena anaknya usah dibilangin. Tentu itu tidak baik dan tentu tetangga-tetangga pun sangat terganggu karena hal itu.dan sangat terpaksa, mau tidak mau tetangga itu memberitahu jangan adalagi keributan dan kalau ada masalah dengan anak dibicarakan secara baik-baik.  Dan ini membuat keluarga ini jadi kurang baik di mata tetangga-tetangga lingkungan dekat rumah.


Nah kejadian ini sangat tidak patut untuk ditiru, karena dalam permasalahan di dalam keluarga juga bisa bersangkutan dengan permasalahan di lingkungan tempat tinggal. Jadi sebisa mungkin kita harus menjaga KEHARMONISAN yang tentu di mulai dari keluarga kita sendiri ! karena keharmonisan keluarga kita sangat penting. Dan kita sebagai anak harus sangat bisa menjaga nama baik keluarga kita sendiri !
readmore...

PENGALAMAN PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. Ketiga elemen tersebut merupakan tiga hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sosial. Misalnya saja, penduduk merupakan suatu sekumpulan orang-orang yang menetap disuatu daerah tertentu, yang apabila dalam jangka waktu panjang memiliki unsur-unsur yang mengatur perilaku kehidupan penduduk tersebut maka itulah yang disebut masyarakat. Sedangkan Kebudayaan merupakan suatu hasil yang tercipta yang menjadi idenditas dari masyarakat tersebut. Sekelompok masyarakat yang lebih maju baik dari segi sosial ataupun budaya bisa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat lain yang berada dibawahnya. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk disuatu tempat tidak hanya dikarenakan angka kelahiran akan tetapi juga bisa dikarenakan adanya perpindahan penduduk tersebut.
Pengalaman yang saya alami disini, mengingat bahwa budaya barat kini sudah masuk dan mewabah dalam diri kita. Jika kita bandingkan kebudayaan barat antara hal positif dan negatif, tentu kita bisa melihat bahwa lebih banyak hal negatif yang diadopsi oleh warga negara kita. Walau tak semua kebudayaan barat itu bersifat negatif atau dalam arti lain masih ada sisi positifnya, namun terkadang kita tidak menyaring bagaimana dampak dari budaya barat tersebut bagi kehidupan kita. Ketidakwaspadaan itulah yang membuat kita sebagai masyarakat Indonesia menjadi cenderung lebih labil bahkan banyak yang mulai sangat bergantung pada kebudayaan barat. Kita bisa lihat dampak positif dan negatifnya dari penggunaan teknologi. Dampak positifnya perkembangan pada pengetahuan teknologi yang semakin pesat seperti saat ini, teknologi bukan lagi jadi hal yang baru di masayarakat umum dengan kemajuan teknologi semua dapat dengan mudahnya di selesaikan. Sebagai contoh penggunaan gadget, laptop dan lain sebagainya, dengan gadget dan laptop kita dapat mengetahui informasi apapun, kapanpun dan dimanapun dengan mudah, dengan koneksi intenet tentunya. Dampak negatif jika dalam penggunaan teknologi tidak dapat digunakan dengan benar dan sebaik-baiknya maka  tentunya akan menjadi sangat berbahaya bahkan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebagai contoh yaitu, penipuan, perjudian, kejahatan dunia maya dan lain sebagainya. Oleh karena itu kita sebagai manusia haruslah selektif dalam memilih hal yang baik dan jangan merugikan diri sendiri serta orang lain.
Pengaruh kebudayaan sangat melekat pada diri kita. Untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia perlu atau bahkan wajib melestarikan kebudayaan kita. Sikap sederhananya mungkin dimulai dengan tidak melakukan hal yang melenceng dari budaya kita. Dengan adanya kebudayaan barat yang kian gencar memasuki negara kita bukan berarti kita harus menjauhinya dan bukan berarti pula kita mengikutinya bahkan terpengaruhi. Tentu sebagai masyarakat yang cerdas, kita perlu memilah dengan baik. Lebih baik lagi jikalau kita melestarikan kebudayaan negara kita. Kita perlu menjaga budaya kita agar tidak ternodai budaya luar apalagi sampai menggantikannya. Ingat kita adalah bangsa Indonesia yang berbudaya. Bangga lah dengan kebudayaan negara kita sendiri! Lestarikan kebudayaan kita dan tetap pertahankan apa yang kita miliki


readmore...

PENGALAMAN ISD SEBAGAI SALAH SATU MKDU

ISD SEBAGAI SALAH SATU MKDU


Sebagai mahasiswa yang baik, yang memiliki integritas tinggi, sebaiknya harus memiliki beberapa sikap yang dapat mencerminkannya, seperti pencapaian kemampuan dalam bidang akademik dan kemampuan profesi.
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar memunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar:

a.       Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyaaan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Maksud disini adalah mahasiswa harus mengerti dan mengetahui tentang kenyataan dan masalah sosial dalam masyarakat. Pengalaman pribadi saya tentang masalah sosial seperti yang saya lihat diluar sana adalah banyaknya kemiskinan, pengangguran, korupsi yang dialami oleh masyarakat.

b.      Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Maksud disini yaitu bagaimana mahasiswa dapat melakukan cara untuk mengurangi masalah sosial dan dapat mengetahui masalah-masalah sosial. Pengalaman pribadi yang saya alami untuk menanggulangi masalah sosial yaitu dengan bergabungnya saya terhadap keanggotaan karang taruna dalam lingkungan setempat, saya dan anggota karang taruna yang lain melakukan suatu usaha untuk mendidik dan mengarahkan para remaja yang putus sekolah untuk berkarya dan berusaha mengatasi pengangguran.

c.       Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya dan mempelajarinya secara kritis-interdisipliner. Maksud kompleks disini adalah mahasiswa harus dapat menyelesaikan masalah yang mengandung beberapa hal yang pelik, rumit, sulit dan saling berhubungan Pengalaman pribadi yang saya alami dalam masalah ini yaitu disaat saya sedang rapat karang taruna untuk memecahkan suatu masalah namun masalah itu terlalu rumit dan susah untuk dipecahkan.


d.      Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulannya masalah sosial yang timbul dalam masyarakat. Maksud disini adalah mahasiswa harus dapat memahami ilmu pengetahuan yang telah diberi oleh para ahli. Pengalaman pribadi dari tujuan ini yaitu kita sebaga mahasiswa harus mampu mengerti dan memahami materi yang diberikan oleh para ahli. Contohnya seorang ahli atau kita sebut dosen sedang menjelaskan materi, saya sebagai mahasiswa untuk dapat memahami jalan pikiran dosen saya harus mencatat pokok-pokok penting dalam materi yang disampaikan olehnya. Dari catatan yang saya dapat bertanya dan berkomunikasi dengan dosen tersebut tentang bagaimana cara yang  baik untuk menangulangi masalah-masalah sosial yang terdapat pada materi pemahasan.
readmore...

AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA DAN MASYARAKAT

A.        Pengertian Agama Dan Masyarakat
Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Di tahun 2000, kira-kira 86,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 5,7% Protestan, 3% Katolik, 1,8% Hindu, dan 3,4% kepercayaan lainnya. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, “Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius)”.
a)         Islam : Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia,  darijumlah penduduk adalah penganut ajaranIslam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera.Masuknya agama islam ke Indonesia melalui perdagangan.
b)      Hindu : Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha   seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
c)      Budha : Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.
d)         Kristen Katolik : Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.
e)      Kristen Protestan : Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah baratPapua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.
f)      Konghucu : Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual.
Tentang Agama

Agama bukanlah suatu entitas independen yang berdiri sendiri. Agama terdiri dari berbagai dimensi yang merupakan satu kesatuan. Masing-masingnya tidak dapat berdiri tanpa yang lain. seorang ilmuwan barat menguraikan agama ke dalam lima dimensi komitmen. Seseorang kemudian dapat diklasifikasikan menjadi seorang penganut agama tertentu dengan adanya perilaku dan keyakinan yang merupakan wujud komitmennya. Ketidakutuhan seseorang dalam menjalankan lima dimensi komitmen ini menjadikannya religiusitasnya tidak dapat diakui secara utuh. Kelimanya terdiri dari perbuatan, perkataan, keyakinan, dan sikap yang melambangkan (lambang=simbol) kepatuhan (=komitmen) pada ajaran agama. Agama mengajarkan tentang apa yang benar dan yang salah, serta apa yang baik dan yang buruk. Agama berasal dari Supra Ultimate Being, bukan dari kebudayaan yang diciptakan oleh seorang atau sejumlah orang. Agama yang benar tidak dirumuskan oleh manusia. Manusia hanya dapat merumuskan kebajikan atau kebijakan, bukan kebenaran. Kebenaran hanyalah berasal dari yang benar yang mengetahui segala sesuatu yang tercipta, yaitu Sang Pencipta itu sendiri. Dan apa yang ada dalam agama selalu berujung pada tujuan yang ideal. 
readmore...

IPTEK DAN KEMISKINAN

IPTEK DAN KEMISKINAN

1.    Ilmu Pengetahuan
“ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon
& David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin.
Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
2. Teknologi
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.

Garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3. Kemiskinan buatan.


Yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun cultural. Selaindisebabkan oleh hal – hal tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap “penenangan” atau “nrimo”, memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.
readmore...

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

      1.    PERBEDAAN KEPENTINGAN
Kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kepentingannya. Ada 2 jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial/psikologis. Perbedaan kepentingan itu antara lain:
1.      Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2.      Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3.      Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4.      Kepentingan individu untuk memperoleh potensi dan posisi.
5.      Kepentingan individu untuk membutuhkan orang lain.
6.      Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
7.      Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
8.      Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

      2.    PERTENTANGAN SOSIAL DAN KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :
      1.    Terdapat dua atau lebih bagian yang terlibat dalam konflik
    2.    Memiliki perbedaan yang tajam dalam, kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
      3.    Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan: 1. pada taraf didalam diri sendiri 2. pada taraf kelompok 3. pada taraf masyarakat

Adapan cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut:
1.) Elimination 2). Subjugation atau Domination 3). Majority Rule 4.) Minority Consent     5.) Compromise 6.) Integration 

     3.    INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
      1.    Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
    2.   Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
     3.   Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
     4.   Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan
     5.   Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
   1.   Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
     2.   Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
     3.   Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
   4.   Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
   5.    Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.


readmore...

MASYARAKAT DAN KOTA

MASYARAKAT DAN KOTA


1.     Pengertian Masyarakat
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
1.  Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2.  Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3.  Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada
kepentingan dan tujuan bersama.

 Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap cirri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.  Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. Orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
3. Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
4. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor
kepentingan daripada factor pribadi

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa . Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
1. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
2. Karya :   unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3. Marga :  unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
4. Suka :   unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
5. Penyempurna : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Masyarakat Pedesaan
Menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam
hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.
readmore...

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


1.     PENDAHULUAN
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan dimana mereka merupakan system hidup bersama. Kenyataan-kenyataan yang terlihat ini menunjukkan baha didalam kehidupan manusia, maupun kehidupan alamterdapat adanya tingkatan/lapisan didalamnya.
Pelapisan maskudnya adalah keadaan yang berlapis-lapis atau bertingkattingkat. Istilah pelapisan diambil dari kata stratifikasi. Istilah stratifikasi berasal dari kata stratum ( jamaknya adalah strata, yang berarti lapisan)

2.  TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
1. Terjadi dengan sendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena sifanya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelaisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku
2. Terjadi dengan disengaja
Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam pelapisan ini ditentukan secar jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaanini, maka didalam organisasi itu terdapat peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertical maupun horizontal.sistem inidapat kita lihat misalnya didalam organisasi
pemeritnahan, organisasi politik, di perusahaan besar
Pembagian sistem Pelapisan Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
1. sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Didalam sistem ini perpindahan anggota masyarakt kepelapisan yagn lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa.
2. sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Didalam sistem ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke pelapisan yang ada dibawahnya atau naik ke pelapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian dapat kita temukan misalnya didalam masyarakat Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bisa ada kesempatan dan kemampuan untuk itu.
Kesamaan Derajat
Cita-cita kesamaan derajat sejak dulu telah diidam-idamkan oleh manusia. Agama mengajarkan bahwa setiap manusia adalah sama. PBB juga mencitacitakan adanya kesamaan derajat. Terbukti dengan adanya universal Declaration of Human Right, yang lahir tahun 1948 menganggap bahwa manusia mempunyai hak yang dibawanya sejak lahir yang melekat pada dirinya. Beberapa hak itu dimiliki tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, karena itu bersifat asasi serta universal.
Indonesia, sebagai Negara yang lahir sebelum declaration of human right juga telah mencantumkan dalam paal-pasal UUD 1945 hak-hak azasi manusia. Pasal 2792) UUD 1945 menyatakan bahwa, tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 29(2) menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu.
Elite dan Massa
Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan. Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu
posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama,
pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.”
Isilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,tetapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku


readmore...

playlist