Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur
merupakan perusahaan yang memproses bahan mentah menjadi barang jadi atau
barang setengah jadi yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh konsumen dan
masyarakat. Perusahaan di Indonesia dibidang manufaktur dapat berkembang pesat,
seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Kondisi ini menimbulkan
persaingan yang semakin ketat antar perusahaan, adanya persaingan yang semakin
ketat tersebut mendorong setiap perusahaan untuk berlomba-lomba menemukan sebuah
solusi yang tepat agar dapat
bertahan dan memenangkan persaingan dengan memberikan yang terbaik bagi
konsumen melalui produk yang dihasilkannya.
Operator dalam melakukan sebuah pekerjaan
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Operator yang bekerja terlalu cepat akan mengalami cepat kelelahan dan
konsentrasinya menurun, serta produk yang dihasilkan cacat (reject). Operator yang bekerja terlalu
lambat dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang stabil, namun produk yang
dihasilkan relatif sedikit dan tidak sesuai dengan target perusahaan, hal yang
demikian itu akan berdampak pada kerugian yang akan dialami oleh perusahaan. Permasalahan
tersebut didasarkan atas perbedaan waktu penyelesaian kerja yang dimiliki
operator-operator, maka dibutuhkan keseragaman waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan. Waktu yang dimaksud adalah waktu baku, dimana waktu baku ini
nantinya akan menyeragamkan waktu-waktu penyelesaian kerja yang dilakukan oleh
operator. Peringkat kinerja operator (performance
rating) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi
kinerja operator dan menjadi dasar untuk menentukan waktu baku sehingga
terbentuklah keseragaman waktu penyelesaian kerja. Penentuan peringkat kinerja operator perlu dilakukan dengan pengukuran
waktu kerja. Metode yang digunakan untuk metentukan waktu kerja terbagi menjadi
dua, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Proses export komponen yang dilakukan PT Atra Daihatsu Motor – Engine Plant adalah PCD lepas pesanan kepada supplier, penerimaan pesanan dari ADM, persiapan produksi dan pemenuhan pesanan, supplier melakukan pengiriman ke ADM dan ADM melakukan proses penerimaan part. Tahap selanjutnya pengecekan apakah part termasuk kedalam in house packing atau mixing packing dan melakukan proses packing, kemudian part siap untuk proses pemuatan, persiapan PSE, penataan ruang, pemuatan part dan melakukan keberangkatan menuju pelabuhan dan melakukan pengiriman menuju Negara importir. Nilai dari waktu siklus untuk operator 1 sebesar 72,342 detik dan operator 2 sebesar 72,5 detik. Nilai untuk waktu normal operator 1 dengan metode Westinghouse didapat waktu normal sebesar 79,576 detik. Waktu normal operator 2 dengan metode Westinghouse didapat hasil sebesar 79,75 detik. Waktu baku untuk operator 1 sebesar 89,92 detik. Waktu baku untuk operator 2 dalam didapat hasil sebesar 90,12 detik.
Proses export komponen yang dilakukan PT Atra Daihatsu Motor – Engine Plant adalah PCD lepas pesanan kepada supplier, penerimaan pesanan dari ADM, persiapan produksi dan pemenuhan pesanan, supplier melakukan pengiriman ke ADM dan ADM melakukan proses penerimaan part. Tahap selanjutnya pengecekan apakah part termasuk kedalam in house packing atau mixing packing dan melakukan proses packing, kemudian part siap untuk proses pemuatan, persiapan PSE, penataan ruang, pemuatan part dan melakukan keberangkatan menuju pelabuhan dan melakukan pengiriman menuju Negara importir. Nilai dari waktu siklus untuk operator 1 sebesar 72,342 detik dan operator 2 sebesar 72,5 detik. Nilai untuk waktu normal operator 1 dengan metode Westinghouse didapat waktu normal sebesar 79,576 detik. Waktu normal operator 2 dengan metode Westinghouse didapat hasil sebesar 79,75 detik. Waktu baku untuk operator 1 sebesar 89,92 detik. Waktu baku untuk operator 2 dalam didapat hasil sebesar 90,12 detik.
